Hardisk adalah sebuah perangkat komputer yang cukup vital.
Alat ini merupakan alat penyimpan data
yang setiap saat dibaca oleh komputer.
Logika sederhananya adalah ketika
komputer mau menjalankan program atau aplikasi harus mengambil rujukan data
yang tersimpan pada hardisk. Setelah
komputer bekerja dan akan menyimpan datanya, maka harus berhubungan dengan hardisk, karena data harus
disimpan pada hardisk, agar data tersebut tidak hilang sia-sia.
Ada sih media peyimpan data yang
lain, seperti Flash disk, Compact Disc, atau yang anda kenal umumnya disebut
memory, banyak dijual di pasaran. Namun
peran dan fungsinya tidak sepenting hardisk. Selain ukuran penyimpanannya
sangat besar, hardisk merupakan tempat dimana disimpan operating sistemnya
sebuah komputer. Yaitu sebuah software yang boleh dikatakan sebagai jiwanya komputer.
Dapat anda bayangkan bagaimana
seandainya hardisk komputer anda rusak atau tidak berfungsi. Pusing bukan?
Nah, apa hubungannya dengan BIOS?
Untuk anda yang belum begitu paham apa itu BIOS,
saya gambarkan sedikit tentang BIOS dan
fungsinya.
BIOS adalah singkatan dari Basic Input/Output
System. Merupakan sebuah chip yang ada pada computer/laptop yang berisi serangkain
program/instruksi dalam bahasa assembly.
Fungsinya adalah mengatur segala perangkat keras pada computer, seperti
keyboard, monitor, harddisk dan lain-lain.
Letak BIOS ini biasanya menempel
pada mainboard. Macam dan model BIOS sangat beragam, salah satu contoh BIOS
seperti yang terlihat pada gambar berikut
Gambar
Perlu anda ketahui, bahwa Hardisk
tidak terhubung langsung dengan Bios, melainkan harddisk terhubung langsung ke
mainboard. Begitu juga perangkat-perangkat lain.
Agar bisa mengaturnya, maka BIOS
harus bisa terhubung dengan perangkat yang akan diaturnya. Kalau nggak
terhubung, bagaimana dia akan mengaturnya.
Biasanya, kalau hardisk tidak terhubung dengan BIOS, maka BIIOS menganggap harddisk tersebut rusak.
Untuk itu, agar hardisk bisa
difungsikan, maka harddisk juga harus terhubung dengan BIOS. Anda perlu
mengenali penyebab-penyebab hardisk bisa rusak/tidak berfungsi dengan baik.
Ada 6 penyebab utama kerusakan
pada hardisk
T erlalu
Panas. Kenapa ada panas pada hardisk? Pada umumnya peralatan elektronik bekerja
berdasarkan pada energi listrik. Tenaga listrik dialirkan pada peralatan atau
komponen tersebut, jadi ada suatu perubahan dari energi listrik menjadi panas.
Peralatan elektronik kususnya computer umumnya tidak tahan panas, penggunaan
berlebihan akan berdampak panas pada computer anda.
Goncangan
terlalu keras. Keadaan rumah atau kantor anda kadang kurang memungkinkan, ini
bisa terjadi saat ada lembur pekerjaan, sehingga kita tidak control tempat
kita, karena sesuatu hal computer atau laptop anda terjatuh, atau kena benturan
yang cukup keras. Karena cakram hardis sangat sensitive terhadap guncangan,
maka bisa jadi hardisk anda menjadi rusak.
Usia
Alat. Setiap alat atau benda memiliki masa, demikian juga hardisk. Namun tidak
ada patokan yang pasti berapa tahun usia hardisk harus anda ganti. Disaat
hardisk anda sering hang, atau lambat jalannya, maka bersiap-siaplah anda memback
up data dan kemudian mengganti dengan harddisk
baru.
Listrik
tidak stabil. Listrik yang tidak stabil menyebabkan putaran ckram tidak stabil
juga. Perputaran cakram yang tidak stabil bisa menyebabkan bad sector pada
hardisk.
Komputer
sering mati mendadak. Ini bisa terjadi ketika computer atau laptop anda hang,
kemudian tidak sabar dan langsung menekan tombol Off. Ini disebut computer mati
seketika. Pada kondisi ini cakram di dalam hardisk tadinya berputar sangat
cepat pada saat computer on, tiba-tiba berhenti. Kalau hal ini terjadi
berkali-kali, maka bisa dipastikan hardisk anda akan rusak.
Sering
Menginstall software. Dalam hal ini anda
sering atau terlalu berlebihan menginstall Sistem Operasi.
Kerusakan hardisk memang banyak
macamnya, kali ini saya akan khususkan untuk membahas kerusakan hardisk yang
tidak terdeteksi oleh Bios.
Apabila harddisk anda tidak
terdeteksi oleh bios jangan panik dulu. Belum tentu kalau hardisk tidak terdeteksi
BIOS adalah rusak total, jangan buru-buru menggantinya.
Lakukan diagnose awal, yang
mungkin bisa mengatasi hal ini.
Berikut langkah-langkah menangani
hardisk tidak terdeteksi BIOS.
1. Pemeriksaan Kabel Power
Kabel ini adalah kabel yang menghubungkan hardisk
dengan catu daya listrik pada mainboard. Bisa jadi, harddisk tidak terdeteksi
Bios karena tidak ada hubungan catudaya ke harddisk, sehingga harddisk dalam
keadaan off.
Pastikan bahwa kabel tersebut sudah terpasang
dengan baik. Kalau sudah terpasang dengan baik, biasanya apabila computer on
akan terdengar desingan putaran piringan hardisk.
Apabila kabel power sudah terpasang dengan baik,
tetapi tidak terdengar ada desingan putaran piringan hardisk, maka bisa terjadi
ada kesalahan pada hubungan kabel dengan mainboardnya.
Bersihkan pin-pin pada kabel dan pin pada
mainboard, karena bisa jadi ada karat atau
kotoran di sana, sehingga mengganggu aliran catudayanya. Pastikan kabel tidak ada yang putus atau rusak.
Jika semua sudah anda lakukan dan harddisk tetap
tidak ada respon, maka anda harus mengganti kabel power yang baru.
2 2. Pemeriksaan
Kabel Data
Anggap saja kabel power sudah tidak ada masalah,
maka langkah selanjutnya adalah pemeriksaan pada kabel datanya. Kalau kabel
power tadi berfungsi mensuplai catu daya ke harddisk agar bisa berfungsi, lain
halnya kabel data. Kabel ini berfungsi untuk menghubungkan antara harddisk dan
computer, agar harddisk dapat difungsikan untuk menyimpan data.
Sama seperti pemeriksaan kabel power, anda harus
mengecek fisik kabel tersebut dari kebersihan pin-pin sampai keadaan fisik yang
mana harus dipastikan tidak ada kerusakan, seperti terputus, terkelupas dan
lain-lain. Setelah dipastikan aman semua, maka langkah
selanjutnya adalah mengecek apakah hardisk sudah dikenali oleh BIOS apa belum.
Cara pengecekannya adalah dengan menghidupkan
computer anda dan pastikan layar monitor anda ada pesan seperti berikut
Tanda
kalau harddisk sudah terhubung pada bios adalah ada pesan pada Primary
master atau pada primary slave terdeteksi jenis hardisk atau keterangan lain
tentang identitas harddisk tersebut.
Jika pada primary masteratau primary slave
terdapat pesan”none”, maka hardisk anda masih bermasalah. Anda mungkin harus membersihkan
mainboard pada harddisk.
3. Membersihkan
mainboard harddisk
Lepaskan mainboad harddis dengan menggunakan
obeng
Setelah terlepas, bersihkan pin-pin pada
mainboard dengan menggunakan kuas atau kalau berkarat sebaiknya menggunakan
penghapus pensil sampai bersih.
Pasang kembali mainboard harddisk setelah anda
bersihkan.
Pasang kembali kabel power dan kabel data pada
harddisk
Nyalakan lagi computer, dan coba anda lihat pesan di monitor, jika hardisk terbaca
oleh Bios, maka anda telah berhasil memperbaiki, jika belum maka anda perlu
mengecek lebih jauh harddisk tersebut. Dan jika belum berhasil, kemungkinan
besar hardisk anda harus diganti dengan yang baru
Demikianlah sedikit pengalaman
saya tentang cara menangani harddisk yang tidak terbaca oleh BIOS, semoga
bermanfaat.
Berikut Tutorial video, mudah-mudah akan lebih jelas.
VIDEO